Johan Syaefuddin
Jakarta - Selain Prabowo dan Anies Baswedan, nama Ganjar juga masuk tiga besar kandidat Capres yang cukup diperhitungkan. Terutama di Jawa Tengah, elektabilitas Ganjar moncer.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies, JIS, No Rasis
|
Prabowo dan Anies terkunci di wilayah Jawa Tengah. Selain karena Ganjar tokoh asli Jawa Tengah, dua periode kader PDIP ini menjadi gubernur di Jawa Tengah. Selain kuat di Jawa Tengah, elektabilitas Ganjar juga cukup besar di Jawa Timur.
Walaupun Jawa Timur masih bisa diperebutkan oleh kandidat-kandidat lainnya. Untuk saat ini, berdasarkan sejumlah survei, elektabilitas Ganjar masih tertinggi. Banyak analisis mengungkapkan bahwa Jawa Timur itu battle ground. Suara di Jawa Timur diprediksi menjadi penentu kemenangan.
Baca juga:
Tony Rosyid: KPK, Stop Berpolitik
|
Sementara suara Ganjar di Luar Jawa terkunci dan sulit berkembang. Maka, pilihan yang paling tepat bagi Ganjar adalah memilih pasangan dari Luar Jawa. Pilihan yang paling ideal adalah Sumatera. penduduk Sumatera terpadat setelah Jawa, dengan jumlah pemilih yang cukup besar. Di Sumatera ada tokoh populer dan cukup berpengaruh yaitu Luhut Binsar Panjaitan, atau lebih dikenal dengan LBP.
Jenderal dari Sumatera Utara ini sangat berpengalaman dan piawai dalam memainkan politik nasional. Isunya, LBP sangat berminat dan bersemangat mendampingi Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Dalam sejarah Indonesia, memang belum pernah ada tokoh dari Sumatera Utara jadi Wapres. Sudah waktunya tokoh Sumatera Utara mendapatkan kesempatan untuk mengambil posisi sebagai wapres. Mungkin 2024 adalah saat yang tepat.
Pemilih di Sumatera Utara jumlahnya terbesar di wilayah Sumatera. Spirit dan sentimen sosiologis bisa dimainkan oleh Luhut di Sumatera, khususnya Sumatera Utara ini. LBP dianggap pasangan ideal bagi Ganjar Pranowo, karena akan mengawinkan Jawa-Sumatera. Jumlah pemilih Jawa Tengah 27 juta, pemilih Jawa Timur 30 Juta. Dan pemilih Sumatera Utara 9, 7 juta.
Cukup besar ketika digabungkan. Ganjar-LBP adalah pasangan yang pluralis dan inklusif serta menggambarkan kebhinnekaan, karena dua sosok ini berbeda etnis dan agama.
Dari tiket partai, Ganjar bisa diusung oleh PDIP, sementara LBP bisa dapat tiket dari Golkar. Dua partai papan atas ini lebih memudahkan bagi Ganjar dan LBP untuk memenangkan kontestasi di Pilpres 2024 nanti.